Jakarta, CNN Indonesia —
Harga aset kripto papan atas turun drastis usai Israel menyerang Iran hari ini (19/4). Bitcoin pun jatuh dari level US$60 ribu per keping.
Koin dengan kapitalisasi pasar terbesar ini jatuh lebih dari 5,5 persen menjadi US$59.961 per keping. Pelemahan Si Raja Koin ini kerap diikuti dengan anjloknya koin-koin lainnya.
Sementara, Ethereum juga turun sekitar 5 persen menjadi US$2.895 per koin. Koin dengan kapitalisasi pasar kedua ini pun tak lagi bertengger di level US$3.000 per keping.
Serangan rudal Israel ke Iran turut melambungkan harga minyak.
Harga minyak melesat naik 3 persen usai Israel menyerang Iran hari ini (19/4). Sebuah ledakan terdengar di kota Ghahjaworstan di Iran, yang terletak di barat laut kota Isfahan.
Serangan rudal ini memicu kekhawatiran bahwa pasokan minyak Timur Tengah dapat terganggu.
Kedua acuan harga minyak internasional pun naik 3 persen, meski saat pembukaan perdagangan harga minyak turun tipis.
Kontrak berjangka Brent naik US$2,63 atau 3 persen menjadi US$89,74 per barel. Sementara, kontrak West Texas Intermediate AS (WTI AS) naik US$2,56 atau 3,1 persen menjadi US$84,66 per barel.
Sebuah ledakan terdengar di kota Ghahjaworstan di Iran, yang terletak di barat laut kota Isfahan.
“Kota Ghahjaworstan terletak di dekat Bandara Isfahan dan pangkalan kedelapan Angkatan Udara,” demikian laporan kantor berita FARS, dikutip CNN.
Iran Press TV juga melaporkan bahwa ledakan terdengar di dekat pusat kota. Namun penyebab ledakan ini belum diketahui.
Al Jazeera mengutip ABC News juga menyebut rudal Israel telah menghantam sebuah lokasi di Iran. Imbas ledakan ini, semua penerbangan ke kota-kota besar Iran ditutup sementara.
“Semua penerbangan menuju kota Teheran, Isfahan, dan Shiraz, bandara di Barat, Barat Laut, dan Barat Daya telah ditangguhkan,” demikian pengumuman Direktur Humas salah satu perusahaan bandara Iran.
Penangguhan ini berlaku segera, namun penerbangan belum dibatalkan.
Ledakan ini terjadi di tengah situasi was-was serangan balasan Israel ke Iran. Beberapa waktu terakhir pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan akan melakukan serangan balasan, meski sudah diwanti-wanti Barat.
“Saya ingin menegaskan, kami akan membuat keputusan kami sendiri dan Israel akan melakukan semua hal yang diperlukan untuk mempertahankan diri,” kata Netanyahu.
(pta/pta)