Jakarta, CNN Indonesia —
Momen hari raya seperti Idulfitri kerap menjadi pembawa berkah bagi para pelaku usaha kue kering dan snack seperti Windayati yang merupakan pengusaha mikro.
Pada periode Lebaran, warga Desa Wage, Aloha, Sidoarjo, Jawa Timur pemilik merek Retas Snack and Cookies ini disibukkan oleh pesanan kue-kue kering seperti nastar dan kastengel. Memanfaatkan momen dengan cermat, Windayanti berinovasi melalui tampilan kue yang menarik, seperti nastar berbentuk bunga dengan lapisan selai di luarnya.
Windayanti mengaku, dirinya mendapat pesanan dari berbagai kalangan, termasuk dinas-dinas kedaerahan yang memesan dalam jumlah besar.
“Biasanya setiap bulan, omzet saya hanya sekitar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta rupiah. Namun, selama bulan Ramadan, om2et bisa mencapai Rp10 juta per bulan,” kata Windayanti.
Berawal dari hobi membuat kue, Windayati merintis Retas Snack and Cookies pada 2019 dengan modal Rp1 juta. Dari kue-kue kering, usaha Windayanti merambah ke penjualan snack. Perlahan, Retas Snack and Cookies berkembang dan menjadi lapangan kerja bagi tiga orang karyawan.
Windayanti mengatakan, usahanya itu tak terlepas dari akses pembiayaan yang disediakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI melalui Program KUR Mikro. Tak hanya bantuan modal, BRI juga memberikan pendampingan dan pelatihan pengembangan usaha.
“Selain modal, BRI juga memberikan pendampingan usaha dan pelatihan yang sangat berharga. Saya tergabung dalam rumah BUMN, dimana saya mendapatkan berbagai pelatihan mulai dari peningkatan produk, kemasan, pemasaran, hingga strategi digital marketing,” katanya.
Windayanti menjelaskan, pelaku usaha mikro seperti dirinya menghadapi tantangan berupa pemasaran dan persaingan dengan produsen-produsen besar. Untuk itu, dirinya berharap BRI dapat terus mendukung para pelaku usaha mikro.
Di Indonesia, BRI merupakan penyalur KUR terbesar dengan peningkatan tiap tahun. Sepanjang 2023, BRI menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur dengan mayoritas penyaluran KUR untuk sektor produksi.
Sementara pada 2024, BRI menjadi penyalur KUR terbesar dengan alokasi Rp165 triliun. Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan optimisme bahwa BRI dapat menyalurkan kouota KUR tersebut sebelum tahun ini berakhir.
Optimisme Supari itu tak terlepas dari strategi percepatan graduasi atau upaya menaikkelaskan nasabah eksisting oleh BRI, serta perluasan jangkauan penerima baru.
“BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM. Kisah produsen sekaligus pelaku UMKM kue kering ini menjadi salah satu contoh bagaimana pembiayaan yang diberikan serta pendampingan usaha yang kami berikan dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM,” papar Supari.
(rea/rir)